Total Tayangan Halaman

Jumat, 13 Oktober 2017

Street Photography

Street Photography ( Fotografi Jalanan) adalah kegiatan pemotretan yang berfokus pada kehidupan manusia di jalanan atau ruang terbuka atau ruang publik, sehingga hasilnya adalah cerminan dari masyarakat.
Dalam perkembangannya, fotografi jalanan banyak memasukkan unsur-unsur seperti surealisme, humor, dan kejutan dalam komposisinya. Untuk mendapatkan unsur-unsur tersebut dalam suatu foto, perlu dicari saat yang paling tepat dengan posisi objek yang unik. jalanan termasuk gaya yang paling tua sudah mulai di Malaysia oleh Lambert dan beberapa fotografer di era penjajahan belanda di Indonesia. Istilah ini lebih tepat berdekatan dengan fotografi jurnalistik.
Di Indonesia, aliran fotografi ini masih tergolong muda dibandingkan aliran lainnya. Fotografi jalanan baru mulai berkembang di Indonesia pada sekitar tahun 1990-an, dan makin populer pada dekade pertama tahun 2000-an seiring berkembangnya teknologi fotografi digital.
Di Indonesia, fotografi jalanan termasuk salah satu genre yang diminati. Komunitas-komunitas pencinta fotografi jalanan dapat ditemukan di berbagai kota di Indonesia. Meski umumnya masih berskala kecil, anggotanya cukup solid.

Tips Street Photography

Menguasai teknik dasar fotografi, seperti teknis komposisi, angle, dan penguasaan alat.Perhatikan keadaan sekitarnya, hal-hal yang sering kita lewati/lakukan berulang-ulang akan menjadi menarik ketika kita mencoba melihat dengan berbagai sudut pandang.Interaksi sosial dengan lingkungan sekitar kita, perhatikan privasi orang lain. Untuk yg di luar negeri misalkan, pelajarin perilaku orang-orang di sekitar kita untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, beda negara beda budaya tentunya.Pelajari arah matahari, ada kalanya pada jam-jam tertentu, bayangan yang dihasilkan akan menarik dan manfaatkan matahari juga, adakalanya flare yang dihasilkan akan memberikan efek yang lain.Photo hunting tidak hanya pada cuaca cerah, photo hunting di cuaca yang jelek akan menghasilkan foto yang berbeda (foto dengan mood yang berbeda).Pergilah hunting di saat suasana hati kita berbeda-beda.Sabar menunggu moment.Perhatikan element jalanan di sekitar kita, misalkan: papan iklan, bayangan, sepeda, arsitektur bangunan, dll.Mencobalah untuk bereksperimen dengan melanggar peraturan fotografi, misalkan foto-foto yang blur, foto dead centre, dll.Padukan element-element dasar fotografi dalam fotografi di jalanan, tambahkan bumbu moment dan moodStreet photography juga bukan asal BW, hitam putih hanya cara bagaimana mengeliminir element warna.


Aspek penting fotografi jalanan.

Berikut aspek nya:

1. Pahami Ruang Publik


Seperti telah disebutkan di atas, fotografi jalanan mengambil tempat di ruang publik. Karena itu, juru foto jalanan, atau street photographer, harus memahami batasan-batasan dari ruang publik itu sendiri.


2.Memilih Lensa Yang Tepat


Memutuskan lensa yang digunakan adalah salah satu faktor yang paling penting dalam fotografi jalanan.
Banyak fotografer jalanan yang cenderung memilih kamera kompak ketimbang DSLR yang terlihat mencolok dengan ukurannya yang besar, apalagi jika ditambah lensa tele yang besar pula? Keuntungan lainnya bahwa kamera kompak lebih kecil, ringan, dan mudah di bawa kemana-mana.


3.Pengaturan Kamera


Cara tercepat dan termudah mengatur kamera Anda dalam fotografi jalanan adalah beralih ke mode Aperture Priority (A/Av) atau Shutter Priority (S/TV). Untuk tips yang kedua ini saya setuju dengan Drew Hopper, bahwa untuk fotorafi jalanan maupun jurnalis, sebaiknya menggunakan 2 mode eksposur di atas. Mode Manual (M) hanya akan memperlambat Anda sehingga besar kemungkinan Anda akan kehilangan banyak peristiwa penting. Begitupula dengan mode Auto / Program (P) yang dikira memudahkan, justru kadang menghasilkan kualitas gambar yang melenceng. Tapi jika tidak ada pilihan lain, maka mode Auto atau Program (P) masih lebih memudahkan ketimbang Manual (M).


4.Tanamkan Jiwa Flâneur


Flâneur atau pelancong adalah orang yang berjalan untuk menikmati perjalanan dan berbaur dengan emosi di mana ia berpijak. Menggunakan lensa wide-angle atau sudut lebar memungkinkan Anda untuk mendapatkan adegan yang bagus, lebih luas dan dekat dengan subjek Anda. Keuntungannya akan membuat orang yang melihat foto Anda merasa seolah berada di sana pada saat itu.
Banyak foto street yang sukses karena diambil dari jarak beberapa meter saja dari interaksi subjek, bahkan hanya beberapa senti untuk menangkap rincian interaksi subjek.


5.Memotret di Malam Hari


Fotografi jalanan di malam hari dalam area perkotaan adalah kesempatan besar untuk gambar yang unik. Ini tidak semudah menembak siang hari. Pada kondisi malam hari Anda perlu memperhatikan shutter speed lambat untuk menghindari terjadinya motion blur, dan maksimalkan ISO dan aperture untuk mengatasi cahaya rendah. Pada situasi seperti itu diperlukan pengetahuan dalam tentang eksposur. Sebaiknya gunakan saja mode Shutter Priority (S/Tv), dan tetapkan nilai shutter speed yang ideal untuk membekukan gerakan subjek sekaligus tidak menyebabkan eksposur berkurang (under).


6.Mencoba Tempatkan Subjek di Luar Frame


Ide dan emosi yang kuat biasanya dapat digambarkan melalui adegan sederhana. Kebanyakan orang salah mengasosiasikan fotografi jalanan dengan orang-orang di jalan. Anda tidak harus selalu memposisikan semua orang dalam frame. Sebagian dari mereka bisa juga Anda posisikan hanya sebagian tubuh yang terlihat atau terpotong oleh frame, ini penjajaran menarik, dan mungkin ini bertentangan dengan kaidah fotografi pada umumnya.


7.Bukan Sesuatu yang Indah


Jalanan, salah satu ruang publik tempat fotografer jalanan berburu subyek adalah jalur yang dilewati oleh seseorang untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Ada dinamika dan ketegangan yang dapat dirasakan di sana.
Genre ini bukan memotret sesuatu yang indah, tetapi mengabadikan keseharian masyarakat. Apa yang ada di jalan, apa yang terjadi di jalan, dan cerita apa yang ada di jalan.


8. Estetika dari Sesuatu yang Biasa


Jalanan banyak menyajikan bahan-bahan mentah yang bisa diolah dalam bentuk estetika.
Bahan-bahan mentah tersebut antara lain emosi, keceriaan, kesedihan, tragedi, jejak manusia, bisa berupa tulisan di dinding, sampah, atau tanda-tanda di jalan, kejanggalan atau keganjilan, dan sebagainya.
Manusia mempunyai kemauan, tujuan, dan gerakannya sendiri, fotografer harus memposisikan manusia bukan sebagai obyek, tetapi sebagai subyek.


9.Jangan Tercampur dengan Genre



Fotografi jalanan sering overlapping dengan jenis fotografi lainnya, seperti portrait, jurnalistik, dokumentasi, dan travel.
Masing-masing fotografi mempunyai pola tersendiri dan berbeda dari sisi pendekatannya.
Berikut pola nya:


A.Portrait

Portrait berusaha mengeluarkan karakter atau sifat subyek foto. Biasanya subyek bisa diatur posenya sedemikan rupa oleh fotografer, sehingga bisa menampilkan atau menghasilkan gambar yang diinginkan.

B.Jurnalistik

Melalui foto, genre ini menyampaikan peristiwa yang memiliki kaidah berita atau peristiwa terbaru. Subyek dokumentasi biasanya sudah ditentukan. Fotografer sudah punya daftar apa saja yang akan difoto.

C.Dokumentasi

Tujuannya adalah mendokumentasikan sesuatu, contohnya tambang minyak di lepas pantai. Syarat utamanya adalah kelengkapan informasi, ini juga sekaligus sebagai batasannya. Karena mementingkan suatu kelengkapan dokumentasi, fotografer bisa mengatur atau mengarahkan subyek foto.

D.Travel

Genre ini lebih banyak menampilkan identitas suatu daerah, seperti bangunan, budaya, atau kuliner, dibandingkan menampilkan emosi dan estetika jalanannya.


Berikut contoh street photography:












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto abstrak

  Abstrak Photography  Aliran abstrak dalam fotografi sebenarnya bisa disebut sebagai aliran para pemuja komposisi. Dengan demikian, seoran...