Total Tayangan Halaman

Sabtu, 14 Oktober 2017

Sport photography

Sport Photography

Foto olahraga atau Sport Photography adalah genrefotografi yang mencakup semua olahraga. Pada prakteknya, fotografer profesional menjadikan sport photography sebagai foto jurnalistik sedangkan yang amatir hanya memotret anak-anak bermain sepak bola. Fotografi olahraga membuat banyak kesempatan untuk menangkap citra dramatis yang hidup dari sebuah momen olahraga yang akan dinikmati seumur hidup.
Fotografi olahraga adalah berbagai kenyataan, seperti adegan yang terpotret kadang bukanlah adegan yang terlihat oleh mata sang fotografer karena cepatnya kejadian. Hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah tidak sembarang orang boleh memotret pertandingan olahraga dari tempat yang disediakan. Hanya fotografer yang mendapat ijin resmi yang boleh berada di sana.


Olahraga tak hanya mempertunjukkan kebolehan sang atlet di arena pertandingan. Dalam olahraga, ada banyak moment dramatis dan menegangkan yang sangat menarik untuk direkam dalam kamera. Lalu, muncullah istilah sport photography yang berusaha mengabadikan setiap kejadian menarik di tengah lapangan atau lintasan. Untuk menangkap subjek secara lebih dekat, sang fotografer biasanya menggunakan kamera dengan lensa tele.


Fotografi olahraga berbeda dengan fotografi lain yang bisa dikomposisi dengan cermat saat membidik. Dalam memotret adegan-adegan cepat, seorang fotografer lebih memakai insting dan pengalamannya dalam mendapatkan gambar yang berkualitas.

Prinsip dari fotografi itu sendiri adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya, karena Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat atau digambar.

Seorang fotografer olahraga pada umumnya akan menghadapi berbagai macam obyek yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam pengambilan momennya. Maka dari itu seorang fotografer olahraga dituntut untuk memiliki ketekunan, kejelian, kesabaran dan insting yang kuat dalam membidik obyeknya.
Satu hal yang perlu diketahui, bahwa sesungguhnya keberhasilan sebuah foto tidak hanya atas dasar penguasaan teknisnya saja, fotografer juga memerlukan penguasaan diri dalam melihat, mengamati, menentukan, menghitung dan memperkirakan dengan intuisi akan terjadinya momen – momen puncak dalam suatu event.

Tiga Pendekatan untuk Menangkap Fotografi Olahraga yang Mengesankan

Komposisi: Memprediksi gerakan subjek

Dalam fotografi olahraga, komposisi ditentukan melalui prediksi dan penilaian. Dengan memanfaatkan 61-point high-density reticular AF pada EOS 5D Mark III, yang mampu melacak gerakan vertikal maupun horizontal, saya dapat lebih mudah menyusun bidikan saya. Pada contoh foto di bawah ini, saya memanfaatkan titik AF lain yang tersedia untuk menangkap ekspresi atlet pada saat yang tepat.

Cahaya: Sadari Kondisi Pencahayaan

Acara olahraga diadakan di beragam luas lokasi. Lokasinya bisa di luar ruangan, bagaimana pun keadaan cuacanya, atau di lapangan di dalam ruangan atau stadion di bawah pencahayaan yang terkendali. Yang penting, Anda harus menyadari kondisi pencahayaan, dan dari mana asal sumber cahaya tersebut. Pada foto contoh di atas, saya menangkap cahaya plafon yang memancarkan sinarnya pada petinju dan pelatihnya.

Pengaturan: Memanfaatkan perluasan titik AF

Bagi para fotografer olahraga, AF kinerja tinggi wajib dimiliki. Saya terutama menggunakan perluasan titik AF sehingga dapat memanfaatkan sepenuhnya 61-point high-density reticular AF. Perluasan titik AF praktis dalam pemandangan di mana gerakan subjek tidak terduga, karena titik AF yang mengelilingi titik pilihan saya akan memberikan dukungan yang diperlukan. Dengan demikian, saya tidak perlu mencemaskan fokus depan atau belakang, yang merupakan masalah besar jika hanya menggunakan titik AF.



Berikut contoh sport photography:










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Foto abstrak

  Abstrak Photography  Aliran abstrak dalam fotografi sebenarnya bisa disebut sebagai aliran para pemuja komposisi. Dengan demikian, seoran...